Rabu, 27 Februari 2019

KALIBRASI TERMOMETER DAN PENENTUAN TITIK LELEH

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1
 KALIBRASI TERMOMETER DAN PENENTUAN TITIK LELEH




                    Di Susun Oleh          : Muhammad Yamin
                    Nim                           : A1C117047
                    Kelas                         : REGULER A
                    Dosen Pengampu      : Dr. Drs. Syamsurizal, M. Si




PROGRAM STUDI PENDIDIKANKIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN  ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019


PERCOBAAN KE-2

I.                   JUDUL                             : Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh

II.                HARI/ TANGGAL          : Kamis, 28 Februari 2019

III.             TUJUAN                          :

IV.             Ada pun tujuan dari percobaan ini sebagai berikut:

1.      Agar mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam penentuan titik leleh senyawa murni

2.      Agar dapat melakukan kalibrasi termometer sebelum digunakan untuk penentuan titik leleh suatu senyawa murni

3.      Agar dapat membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak murni

4.      Agar dapat melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan sebagai sampel

V.                LANDASAN TEORI

Manusia memiliki Suhu badan normal rata-rata yakni 36,5oC-37oC. apabila suhu seseorang mencapai lebih dari 37,5oC, maka orang tersebut dapat dikatakan sakit  demam.

Berawal pada suatu penemuan alat yang terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material berupa kaca yang memiliki kandungan merkuri di ujung bawah, alat ini bertujuan untuk pengukuran dimana pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada udara didalamnya Saat Temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah di tentukan.

Alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran suhu ini disebut termometer. Prinsip dasar dari alat ukur ini ialah fenomena pemuaian yang merupakan indeks temperatur. Suhu dari seorang pasien adalah bagian penting dari data klinis. Dalam konteks data lain dapat memandu langkah-langkah diagnostik dan terapi dengan menentukan adanya penyakit dan sejauh mana pasien menanggapi pengobatan. 3,4 Sejak termometer pertamakali ditemukan oleh Galileo 5,6 alat ini terus dikembangkan untuk memberikan kemudahan dan ketepatan yang lebih baik dalam mengukur suhu tubuh seseorang (Danial, 2013).

Namun temperature akan tetap pada titik leleh selama berada pada fase itu masih ada perubahan dari cair menjadi padat disebut pembekuan sedangkan proses kebalikannya disebut pelelehan atau peleburan. Titik leleh suatu padatan sama dengan titik beku suatu cairan (Chang, 2004:391)

Titik leleh suatu zat padat mengalami perubahan fase dari fasa solid menjadi fasa gas. Kemurnian dari suatu zat terjadi saat zat mulai meleleh secara menyeluruh. Apabila selisih dari suhunya kecil maka kemurnian zatnya tinggi, sabaliknya apabila suhunya besar maka kemurnian zatnya relative rendah(syamsurizal, 2019).

Titik leleh pada senyawa murni adalah suatu temperatur dimana senyawa dalam keadaan padat dan cairan dalam keadaan kesetimbangan pada tekanan 1 atmosfir. Jika energi panas padatan murni sebanding dengan energi kisi maka kristal-kristal tersebut diikat yang akan membentuk unit molekul, molekul-molekul tersebut yang memiliki kisi-kisi kristal menjauh dari sekitarnya.

Temperatur yang diharapkan dalam merubah susunan molekul kisi-kisi Kristal yang berupa padatan ke bentuk yang lain yaitu cairan adalah ukuran daya tarik menarik antar molekul-molekulnya. pada zat yang memiliki titik leleh yang tinggi daya tarik menariknya sangat besar. Senyawa-senyawa yang mempunyai berat molekul yang sama, maka senyawa yang lebih polar serta senyawa yang memiliki struktur molekul yang lebih senetris yang akan memiliki titik leleh yang lebih tinggi. Sehingga titik leleh dari suatu molekul itu tergantung pada struktur molekul yang merupakan salah satu dimensi fisis suatu zat

Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah menjadi cairan pada tekanannya dalam 1 atmosfer. Titik leleh suatu zat padat tidak mengalami perubahan yang berarti dengan adanya perubahan tekanan, oleh karena itu tekanan biasanya tidak dilaporkan pada penentuan titik leleh, kecuali kalu perbedaan dengan tekanan normal terlalu besar. Pada umumnya titik leleh senyawa organik mudah diamati sebab temperatur dimana pelelehan mulai terjadi hampir sama dengan temperatur dimana zat telah meleleh semuanya. Contohnya: suatu zat dituliskan dengan range titik leleh 122,1o-122,4oC daripada titik lelehnya 122,3oC (Fessenden. 1982).

Pada zat padat terdapat molekul-molekul yang berbentuk kisi-kisi yang teratur yang terikat oleh gaya-gaya gravitasi dan elektrostatik. Jika zatnya dipanaskan maka energi yang ada pada benda dari molekul-molekulnya  akan mengalami penaikan. Peristiwa ini menyebabkan molekulnya bergetar yang akhirnya pada suhu tertentu ikatan-ikatan molekulnya akan terlepas sehingga zat padat tersebut meleleh(tim kimia organik 1, 2015)

Melting Point Apparatus adalah suatu alat yang di gunakan dalam mengukur titik titik leleh dari suatu senyawa. Prinsip dari pada melting Point Apparatus adalah pertama di nyalakan melting point apparatus dengan memutar pemutar suhu hingga 20 derajat celcius/menit. selanjutnya, ketika suhu pada termometer telah mencapai 60% dari titik leleh pada suatu senyawa murni yang sudah ditetapkan oleh ilmuwan, maka pemutar suhunya harus diturunkan hingga mencapai 10 0celcius/menit. kemudian, apabila pada termomoter suhunya sudah mencapai suhu titik leleh pada suatu senyawa murni yang sudah ditetapkan oleh ilmuwan ( misal : titik leleh asam benzoat murni adalah 122,40C  "kemudian dikurangi 150C" berarti pada suhu 107,40C pada senyawa asam benzoat ). maka pada pemutar suhu harus diputar kekiri hingga 10celcius/menit(Khoirulazam,2011).



VI.             ALAT DAN BAHAN

1.1  Alat

- Labu erlenmeyer      

- Termometer                          

- Pemanas                               

- Pipa gelas kapiler                             

- Stick                                                              -

1.2  Bahan

- Es batu                     

- Air                                        

- Gabus                                                            -

- Sampel zat murni                 

           

II.                PRODEUR KERJA

2.1  Kalibrasi Termometer

1.      Dibuat campuran bubuk es dan air dalam labu erlenmeyer 250 ml sehingga 2/5 bagian volumenya terisi

2.      Dimasukkan termometer hingga ujungnya menyentuh campuran es + air, disumbat mulut labu erlenmeyer tersebut dengan gabus, sehingga campuran tersebut tegrisolasi dari udara luar

3.      Dicatat batas bawah skala termometer tersebut (0)

4.      Diangkat termometer dan diulangi lagi prosedur 1-3

5.      Dirancang kebali alat dengan mengisi 2/5 bagian erlenmeyer dengan aquades

6.      Dimasukkan termometer hingga tepat 1 cm diata permukaan air, disumbat dan  diusahakan termometer berada pada posisi tegak/vertikal

7.      Dilakukan pemanasandan catat suhu saat air mulai mendidih dan suhu tidak naik-naik lagi (konstan)

8.      Diulangi prosedur 3-7 sekali lagi



2.2  Penentuan titik leleh

1.      Diambil pipa gelas kapiler, lalu dibakar ujungnya sehingga tertutup

2.      Dimasukkan sampel zat murni atau campuran dari ujung lainnya. Lalu dipadatkan dengan bantuan stick yang berlubang tengahnya. Tinggi sampel dalam pipa kapiler tidak lebih dari 2 mm.

3.      Pipa kapiler yang berisi sampel diikatkan dengan termometer menggunakan benang (bagian ujung bawah termometer)

4.      Dimasukkan alat tersebut kedalam erlenmeyer yang telah diisi air atau minyak (tergantung tinggi TL zat tersebut) dengan mengisi 2/3 erlenmeyer dan disumbat dengan gabus mulut erlenmeyer

5.      Dipanaskan perangkat alat ini secara perlahan dan dicatat suhu saat tepat zat meleleh hingga semua zat meleleh

6.      Dilakukan prosedur 1-5 sebanyak dua kali untuk tiap sampel yang diberikan. Sampel murni terdiri dari naftalen, glukosa, alpha-naftol, asam benzoat dan maltosa

7.      Ditentukan titik leleh campuran dua senyawa yang sama dengan proporsi 1:1, 1:3 dan 3:1. Gambarkan titik autentik yang diperoleh untuk hasil yang abik, digambarkan titik autentik pada kertas milimeter block (kertas grafik)

2.3  Demonstrasi titik leleh dengan MPA (Melting Point Apparatus)

1.      Ditempatkan sampel yang akan diketahui titik lelehnya pada pipa gelas kapiler setebal lebih kurang 2 mm.

2.      Ditempatkan pipa kapiler pada alat bagian atas. Terdapat 3 lubang yang diameternya 3mm, lubang tengah untuk pipa kapiler yang berisi sampel dan lubang lain yang diisi dengan pipa kapiler kosong (konstan)

3.      Dihubungkan alat dengan tombol listrik dan on-kan. Variabel suhu dapat diatur dengan tombol agar naik secara kosntan dengan kecepatan tertentu. Pengamatan dapat dilakukan dari lubang kecil disisi depan alat ini. Perhatikan variabel suhu saat zat sudah meleleh. 

Berikut ada video mengenai alat yang digunakan dalam percobaan
https://www.youtube.com/watch?v=GQTmIzdfpXg

Pertanyaan!
1. Apa nama alat yang digunakan dalam video uji titik leleh? dan kenapa digunakan alat tersebut?
2. Bagaimana langkah dalam menggunakan alat tersebut?
3. Apa nama bagian yang digunakan untuk melihat proses peleburan dari alat serta apa fungsinya?

3 komentar:

  1. Novela Melinda (A1C117007). Untuk pertanyaan nomor 1, alat yang digunakan yaitu MPA (Melting Point Apparatus). alat tersebut digunakan sebagai parameter menentukan kemurnian suatu senyawa

    BalasHapus
  2. Saya Febby Marcelina Murni Nim A1C117037, akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3, nama bagian alatnya adalah eye fish lensa. Dimana kegunaan dari alat ini untuk melihat proses peleburan dari sampel yang diamati jelas saat mengalami proses pelelehan.

    BalasHapus
  3. Pertama dinyalakan melting poin aparatus dengan memutar pemutar suhu hingga 20derajat celcius,ketika suhu termometer mencapai 60 % dari titik leleh pada suatu senyawa murni yang sudah ditetapkan,maka pemutar suhunya harus diturunkan hingga 10derajat,apabila teemometer suhunya sudah mencapai titik leleh senyawa murni,maka pemutar suhu harus diputar ke kiri 1 derajat celcius (Dinda anggun,A1C117079)

    BalasHapus

 Guru Muda