Kimia Bahan Alam untuk makanan, minuman
dan Penyedap Rasa
0
0
1.
Pemanis
buatan dan alami
a.
Madu
Madu
merupakan suatu cairan yang memiliki rasa manis yang banyak terdapat zat gula
yang mampu dihasilkan oleh hewan lebah dari suatu nektar bunga. Rasa manis yang
dihasilkan madu disebabkan adanya unsur monosakarida fruktosa dan glukosa, dan
memiliki rasa manis yang hampir sama dengan gula.
kandungan
senyawa kimia yang terdapat pada sutu madu secara umum yaitu Fruktosa (38,2%), Glukosa
(31,3%), Maltosa (7,1%), Sukrosa (1,3%) Air (17,2%), Gula paling tinggi (1,5%)
Abu (analisis kimia) 0,2% dan Lain-lain: 3.2% serta kekentalan suatu madu kira-kira
sekitar 1,36 kilogram per liter. (Atau sama dengan 36% lebih kental daripada
air).
Hal unik
yang dapat ditemukan dari madu dimana madu kebanyakan mikroorganisme tidak bisa
berkembang di dalam madu kerena rendahnya aktivitas air. Sehingga madu mampu
disimpan sampai ribuan tahun dan tidak mengalami suatu perubahan.
b. Natrium siklamat
Natrium
siklamat adalah senyawa kimia yang memiliki fungsi sebagai pemanis sintetik.
Kadar kemanisan dari suatu natrium siklamat kurang lebih 30-50 kali lebih
tinggi daripada gula. Natrium siklamat seringkali di campurkan dengan pemanis
buatan lainnya hal ini dilakukan agar rasa manis dari natrium siklamat
tersembunyikan karna rasanya yang sangat manis dan aneh.
2.
Pengawet
alami dan buatan
a.
Garam
Garam
merupakan bumbu dapur dengan rumus kimia (NaCl), atau biasa duisebut dengan natrium
klorida. Garam dapat dijadikan pengawet alami karena dapat menarik air sehingga
bakteri pembusuk (mikroorganisme) tidak dapat berkembang dengan cepat. Penggunaan
garam sebagai sudah sangat lama yaitu sebagai pengawet makanan alami, untuk
meningkatkan umur simpan ikan serta berbagai jenis produk daging. Proses
pengasinan melibatkan penambahan garam dalam bahan makanan, untuk mengeringkan
mikroba melalui osmosis garam, sehingga menambahkan, Menghambat pertumbuhan
bakteri (biasanya Clostridium botulinum) dan dengan demikian, mencegah
pembusukan makanan. Selain memberikan sebuah perisai dari mikroba, garam juga
melindungi makanan dari ragi dan jamur. Telah diamati bahwa daging disembuhkan
bertahan lebih lama daripada yang segar.
b. Asam benzoate
Asam
benzoat adalah senyawa yang sering digunakan sebagai pengawet pada makanan. Dimana
asam benzoate ini berfungsi sebagai penghambat proses kerusakan makanan, baik
yang disebabkan mikroba, bakteri, ragi maupun jamur. Cara kerjanya yaitu dengan
menghambat, mencegah, menghentikan proses pembusukan dan fermentasi dari bahan
makanan.
Meskipun
demikian, penggunaan senyawa nitrat dan nitrit ini perlu hati-hati karena dapat
membentuk senyawa karsinogen nitroamina yang dapat memicu timbulnya kanker jika
bereaksi dengan asam amino.
3.
Pewarna
alami dan buatan
a.
Daun
pandan
Daun
pandan banyak dikenal orang sebagai pemberi aroma atau pewangi pada makanan,
padahal sebenarnya daun pandan juga dapat digunakan sebagai pewrna alami pada
makanan. Daun pandan mengandung klorifil yang dapat memberikan warna hijau yang
banyak digunakan untuk mewarnai makanan, namun efek warnanya tidak sekuat atau
seintens daun suji sehingga tidak banyak orang yang menggunakan daun ini
sebagai pewarna makanan. Cara untuk mendapatkan warna daun pandan adalah dengan
menumbuk beberapa helai daun pandan dan kemudian memeras airnya. Warna hijau
yang dihasilkan daun pandan adalah klorofil yang terdapat pada daunnya.
Klorofil diketahui bersifat semipolar sehingga relatif tidak larut air, namun
ada beberapa kandungan zat yang terdapat pada daun yang dapat membantu
meningkatkan kelarutaanya di air, sehingga pada saat mengambil perasan air daun
pandan terdapat klorofil yang terbawa. Kandungan daun pandan yaitu terdapat zat
kimia alami yang berdampak positif bagi kesehatan, antara lain alkaloida,
saponin, flavonoida, tannin, polifenol dan zat warna alami. Dalam uji coba
beberapa kali yang dilakukan oleh ahli herbal, pandan wangi direkomendasikan
dapat digunakan untuk pengobatan beragam gangguan seperti rambut rontok, ketombe,
lemah syaraf dan rematik.
b. Karmoisin
Karmoisin
merupakan sebuah zat pewarna makanan
sintetik yang dapat menghasilkan warna merah segar pada produk makanan dan
minuman. Bahan pewarna buatan tidak boleh melebihi batasan konsumsi yang telah
ditetapkan, karena mampu menyebabkan berbagai penyakit salah satunya alergi
pada kulit dan mengaktifkan sel-sel kanker dalam tubuh. Adapun batasan penggunaan
dari pewarna buatan ini agar tidak menimbulkan suatu bahaya bagi pengguna yaitu
50 – 300 mg batas PERMENKER RI per kg makanan, dan 0 – 4 mg batas ADI per kg
berat badan.
4.
Penyedap
buatan dan alami
a. Methyl anthranilate
Methyl anthranilate, juga dikenal sebagai MA, methyl 2-aminobenzoate, atau carbomethoxyaniline , adalah ester asam anthranilic . Formula kimianya adalah C8H9NO2 . Ini memiliki aroma buah anggur, dan salah satu kegunaan utamanya adalah sebagai agen penyedap rasa.
a. Methyl anthranilate
Methyl anthranilate, juga dikenal sebagai MA, methyl 2-aminobenzoate, atau carbomethoxyaniline , adalah ester asam anthranilic . Formula kimianya adalah C8H9NO2 . Ini memiliki aroma buah anggur, dan salah satu kegunaan utamanya adalah sebagai agen penyedap rasa.
b. Monosodium Glutamat (MSG)
Monosodium
glutamat, atau MSG, adalah suatu aditif makanan yang biasanya digunakan pada
makanan untuk meningkatkan rasa gurih. MSG biasanya terdapat dalam berbagai
jenis olahan makanan yang mana dengan menambahkan MSG ini akan memberikan cita
rasa yang lezat. Penyedap rasa MSG ini sangatlah berbahaya apabila dikonsumsi
berlebihan dimana dapat menyebabkan efek neurologis yang dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan.
Proses
pembuatan penyebab rasa ini melalui 3 metode dimana yang pertaman dihidrolisis
protein nabati dengan hidrolisis protein nabati dengan asam hidroklorida untuk
memutuskan ikatan peptida kemudian dikarenakan permintaan maka dilakuakan
produksi dengan mensintesis akrilonitril secara langsung kemudian metode yang
terakhir yaitu dengan fermentasi bakteri. Yang mana tekstur dari MSG ini
berwujud serbuk Kristal berwarna putih dan tidak berbau yang dalam larutan
terdisosiasi menjadi glutamat dan natrium. Bahan ini sangat mudah larut dalam
air, tetapi tidak bersifat higroskopis dan praktis tidak larut dalam pelarut
organik umum seperti eter.
Kelebihan
dari MSG ini yaitu mempunyai kemampuan untuk memperkuat senyawa aktif rasa
lainnya, menyeimbangkan, dan menyempurnakan rasa keseluruhan pada masakan
tertentu. MSG tercampur dengan baik dengan daging, ikan, daging unggas,
berbagai sayuran, saus, dan sup. MSG menambah kesedapan hanya dalam kadar yang
tepat. MSG yang berlebihan akan dengan cepat merusak rasa masakan.
Permasalahan!
1. Perhatikan
struktur berikut.
Nama dari struktur
diatas adalah methyl antranilate. Senyawa tersebut mempunyai kemampuan sebagai
penyedap, menurut anda gugus mana yang menjadikan senyawa tersebut
mempunyai kemampuan sebagai penyedap alami?
2. Anato dan beta
keroten merupakan sama-sama pewarna alami yang dapat memberikan pigmen warna
orange terdapat pada tumbuhan, ditinjau dari strukturnya anato dan beta keroten
ini memiliki struktur yang berbeda, menurut anda bagaimana pengaruh dari
struktur tersebut ?
3. Asam benzoate
memiliki struktur (C7 H6 O2) sedangkan natrium
benzoate memiliki struktur (C7H5NaO2). Kedua senyawa
ini sama-sama memiliki kemampuan sebagai pengawet makanan tapi dilihat dari
strukturnya asam benzoate mengikat gugus –OH sedangkan Natrium benzoat mengikat
gugus –O- Na. menurut anda yang mana mempunyai potensi aktivitas
baik dalam mengawetkan makanan? Jelaskan!
(A1C117074)
BalasHapus1. Menurut saya gugus yang dapat menjadikan penyedap pada senyawa metil antranilate ini adalah gugus ester yaitu -COOR, yang mana kita tahu bahwa ester banyak digunanan dalam bidang aroma dan juga rasa. Jika kita lihat juga pada MSG terdapat gugus ester disana. Jadi kesimpulannya gugus ester inj yang berperan sebagai penyedap.
3.
BalasHapusMenurut saya yg digunakan sebagai pengawet makanan itu adalah natrium benzoate dlm bentuk garamnya yg dihasilkan dari Asam benzoate yg dilarutkan dlm air.Garam natrium benzoat ini akan mengikat air pd saat ia berfungsi sbg pengawet makanan sehingga jamur sulit utk berkembang.
2. Struktur dari Beta karoten sangat mudah rusak apalagi dalam keadaan suhu yang panas. Warna yang dihasilkan pun cenderung tidak stabil. Namun berbeda dengan anato, anato memiliki struktur yang tidak mudah rusak sehingga warna yang dihasilkan relatif stabil.
BalasHapus