Jumat, 15 Februari 2019

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1

i
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1
 ANALISA KUALITATIF UNSUR-UNSUR ZAT ORGANIK
 DAN PENENTUAN KELAS KELARUTAN




                    Di Susun Oleh          : Muhammad Yamin
                    Nim                           : A1C117047
                    Kelas                         : REGULER A
                    Dosen Pengampu      : Dr. Drs. Syamsurizal, M. Si




PROGRAM STUDI PENDIDIKANKIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN  ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019

PERCOBAAN I

I.         Judul                    : Analisa Kualitatif Unsur-Unsur Zat Organik dan
   Penentuan kelas kelarutan
II.      Hari / Tanggal      : Sabtu / 23 Februari 2019 
III.  TUJUAN              :

Tujuan dari percobaan ini adalah
1.     Dapat mengetahui prinsip dasar dalam analisa kualitatif dalam kimia organik.
2.   Dapat mengetahui tahapan kerja analisa yang di mulai dengan unsur karbon, hidrogen, belerang, nitrogen, halogen dalam suatu senyawa organik dan penentuan kelas kelarutannya.
3.     Dapat mencoba beberapa senyawa tidak diketahui untuk dianalisa.

IV.  LANDASAN TEORI

        Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur dengan pembentuknya. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih melalui reaksi pembentukan. Senyawa organik atau senyawa karbon adalah suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunya terdiri dari atom karbon dan atom-atom hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor (Riswiyanto, 2009).
Analisa organik kualitatif adalah pengajaran yang banyak bergerak dalam bidang identifikasi senyawa organik yang tidak diketahui (unknown). Keberhasilannya ditentukan oleh banyak faktor yang berhubungan erat dengan sifat yang khas dari masing-masing senyawa atau campurannya dan teknik atau pola kerja analisa yang sistematik.

Kerja analisa dalam organik kulaitatif terutama akan mencakup bidang-bidang analisa unsur, klarifikasi kelarutan dan sifat fisik,klarifikasi gugus fungsi dengan cara identifikasi sifat derivatnya.

A.       Analisa unsur
Tahap pertama analia organik kualitatif adalah menentukan adanya unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, halogen, belerang dan fosfor. Karbon dan hidrogen ditentukan dengan cara memanaskan senyawa dalam tembaga (II) oksida, akan terjadi oksidasi menghasilkan CO2 yang menunjukan adanya karbon dan H2O menunjukan adanya hidrogen. Adanya CO2 bisa ditunjukan dengan cara melewatkan gas dalam larutan Ca(OH)2 yang menjadi keruh endapan putih (CaCO2). Sedangkan H2O akan terlihat berupa uap atau tetesan air dalam tabung reaksi.
Untuk menentukan adanya nitrogen, halogen dan belerang, ditentukan melalui cara leburan-natrium. Senyawa organik yang mengandung N,X atau S, bersifat non polar, bukan bentuk ionnya. Oleh karena itu dibuat terlebih dahulu leburannya dengan logam natrium, membentuk senyawa-senyawa organiknya.

           C,H,O,N,X dan S + Na                    NaCN,NaOH, NaX,Na2S

                                                                      Larutan Lassaigne

Berbentuk larutan yang jernih dan selanjutnya dites dengan cara umum untuk:

1.    Nitrogen, tes Lassaigne / prussion blus. Natrium sianida diubabh menjadi natrium ferrosianida yang dengan FeCl2 akan menghasilkan endapan biru dari Fe4 (Fe(CN)6)3.
2.    Halogen, tes Halida perak. NaX dengan larutan AgNO3 dalam suasana asam nitrat akan menghasilkan endapan AgX yang berwarna (AgCl putih-abu, AgBr kuning).
3.    Belerang, larutan NaX bila mengandung S dalam suasana asam asetat dengan larutan Pb asetat akan menjadi endapan coklat tua. PbS jika digunakan larutan Na nitroprossida, Na2Fe(CN)5 NO, sebagai pereaksi akan memberikan warna merah ungu. 
B.   Tes kelarutan 


            Setiap senyawa organik mempunyai sifat kelarutan yang khas, yang meliputi jenis pelarut dan jumlah kelarutannya. Untuk ini bisa dilihat tabelnya dengan handbook. Sifat kelarutan akan membantu mempersempit ruang gerak analisis secara kimia maupun spektroskopis. Sistematik klarifikasi kelarutan yang dibuat dalam bentuk kelas dan jenis pelarutnya (tim kimia organik 1,2019).
        Kelarutan juga didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu. Kelarutan suatu senyaw, tergantung pada sifatfisika kimia zat pelarut dan zat terlarut, temperatur, pH larutan, tekanan untuk jumlah lebihkecil tergantung pada hal terbaginya zat terlarut. Bila suatu pelarut sampai batas dayamelarutkannya, larutan ini disebut larutan jenuh (Heaton,2006). 
       Zat-zat organik dan unsur-unsur yang menyusunnya memainkan peran penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Kereaktifan dan fungsi zat-zat organik dalam kehidupan makhluk hidup ditentukan oleh keragaman unsur penyusunnya. Oleh karena itu identifikasi kandung unsur penyusun suatu senyawa organik dan penentuan kelarutan senyawa organik akan dapat mengungkapkan peran unsur tersebut dalam senyawa yang menyusunya. Selain itu dengan mengetahui unsur-unsur penyusun suatu senyawa akan dapat diestimasi rumus empiris dan rumus molekulnya. Selanjutnya dapat pula diprediksi sifat kelarutan suatu senyawa organik baik dalam pelarut polar maupun non polar. Perbedaan tingkat kelarutan suatu senyawa organik dalam suatu pelarut juga memrediksi kecendrungan senyawa tersebut dapat bereaksi dengan senyawa lain. Dengan mengetahui teknik-teknik analisis unsur penyusun suatu senyawa organik dan mengetahui tingkat kelarutan suatu senyawa organik dalam suatu pelarut anda dapat berinisiatif merancang eksperimen sendiri dan mendapat pengetahuan dan pemahaman baru (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/).
         Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida,karbonat dan oksida karbon. Belajar mengenai senyawa organik disebut dengan kimia organik. Dari golongan besar itu senyawa organik dapat diklarifikasikan dalam keluarga dan kelas yang berbeda. Senyawa organik dibagi kedalam sembilan kelas yang berbeda digolongkan menurut sifat masing-masing dalam senyawa tersebut secara kuantitatif untuk menyatakan komposisi atau kelas dari larutan digunakan uji kelarutan terhadap senyawa tersebut (gandjar,2011). 
         Karbon aktif merupakan padatan berpori yang mengandung 85% - 95% karbon. Bahanbahan yang mengandung unsur karbon dapat menghasilkan karbon aktif dengan cara memanaskannya pada suhu tinggi. Pori-pori tersebut dapat dimanfaatkan sebagai agen penyerap (adsorben). Karbon aktif dengan luas permukaan yang besar dapat digunakan untuk berbagai aplikasi yaitu sebagai penghilang warna, penghilang rasa, penghilang bau dan agen pemurni dalam industri makanan. Selain itu juga banyak digunakan dalam proses pemurnian air baik dalam proses produksi air minum maupun dalam penanganan limbah (Wu, 2004).



V.   ALAT DAN BAHAN
      5.1 Alat
·           Cawan porselin
·           Bunsen
·           Tabung reaksi, sumbat,pipa pengaliringas
·           Gelas kimia
·           Kawat tembaga
·           Kertas saring
·           Pipet tetes

     5.2 Bahan
·         Serbuk CuO
·         Ca(OH)2
·         CCl4
·         CaO
·         HNO3
·         Larutan AgNO3
·         Air suling
·         Biji logam Na
·         Asam asetat
·         Pb-asetat 10%
·         Larutan Na- nitroprosida
·         Larutan FeSO4
·         Larutan FeCl3
·         Larutan KF 10%
·         Larutan NaOH 10%
·         Asam sulfat encer
·         FeSO4
·         Larutan H2SO4 
.     Larutan NaHCO3


VI. PROSEDUR KERJA
6.1    Analisa unsur
6.1.1        Karbon dan hidrogen
·           Tempatkan 1-2 gram serbuk CuO kering didalam cawan porselin
·           Dikeringkan beberapa saat dan dicampur gula (1/10 CuO) didalam bunsen.
·           Dipindahkan dan diberi sumpat pada pipa pengalir gas, lalu disusun tabung pengalir gas didalam tabung reaksi.
·           Diisi 10ml Ca(OH)2,dimasukkan gas dari tabung reaksi, dan dipanaskan campuran tersebut dalam sebuah tabung reaksi.

6.1.2        Halogen
Tes Beilstein
·        Dipanaskan sampai kemerah-merahan dan tidak memberikan nyala lagi, kemudian didinginkan, ditetesi, dengan CCl4 dan dipijarkan kembali dalam kawat tembaga.

Tes CaO
·        Dipanaskan CaO bebas halogen didalam bunsen
·        Ditambahkan CaO dengan 2 tetes CCl4,kemudian didihkan dengan 5-10 air suling didalam tabung reaksi besar.
·        Dituangkan kedalam HNO3 encer,kemudian ditambahkan 2-3 ml AgNO3 encer (5-10%) didalam gelas kimia 100ml.

6.1.3        Metode leburan dengan natrium
·          Ditempatkan kedalam keping asbes, dimasukkan sebiji logam Na, dipanaskan sampai meleleh, ditambahkan cuplikan halogen dan N, kemudian dipijarkan sampai membara didalam tabung reaksi.
·          Diisi air suling 15 ml, dimasukkan tabung reaksi kecil dan tabung akan pecah, dihancurkan sisa tabung,didihkan kembali lalu disaring, dan digunakan “larutan lassaigne” untuk keperluan berikutnya didalam gelas kimia.
·          Belerang. Diasamkan larutan 1 3 ml dengan asam asetat, ditetesi kertas saring dengan Pb asetat 10% , kemudian ditambahkan 1-2 tetes larutan Na-Nitroprosida pada bagian lainnya dalam kertas saring.
·          Nitrogen. Ditambahkan 3ml larutan FeSO4, 1 tetes FeCl, 3 tetes FeCl, 3 tetes KF 10%, ditambahkan 1-2 ml NaOH 10% kemudian didihkan, diasamkan dengan asam sulfat encer(20-25%) jika tidak ada belerang, ditambahkan 3ml larutanL 5 tetes FeSO4 1-2 ml NaOH. Dipanaskan disaring endapan FeSO4. Diasamkan dengan H2SO4 encer(10-2-%), kemudian ditambahkan 5 tetes KF 10% didalam gelas kimia.
·          Halogen. Ditambahkan 3 ml larutan dengan HNO3 encer, dididihkan 5-10 menit jika N dan S ada, ditambahkan 5 ml AgNO3 (5-10%) didihkan dalam gelas kimia.

6.2         Penentuan kertas kelarutan
6.2.1   kelarutan dalam air
·          Dimasukkan 0,1 gr zat padat atau 3 tetes zat cair. Ditambahkan 3 ml air suling dikocok kuat. Dilakukan tes kelarutan dalam eter bila larutan jernih (+) dan tes kelarutan dengan pelarut lain bila kelarutan keruh(-). Didalam tabung reaksi besar.

6.2.2    kelarutan dalam NaOH 5%
·          Ditambahkan 3 ml NaOH 5% jernih (+) dan bila keruh(-) disaring campuran, dinetralkan dengan HCl encer didalam tabung reakdi besar.

6.2.3   kelarutan dalam NaHCO3
·          sama dengan prosedur 6.2.2 ditambahkan 3 ml larutan NaHCO3 5% bila timbul gas CO2 didalam tabung reaksi besar.

6.2.4   kelarutan dalam eter
·          ditambahkan 3 ml pelarut eter dalam tabung reaksi besar.

6.2.5        kelarutan dalam HCl
·          ditambahkan HCl 5% sebanyak 5 ml dikocok, diamati, bila jernih (+) keruh (-) jika meragukan disarin campuran dinetralkan filtrat dengan NaOH encer bila keruh (-) didalam tabung reaksi besar.

6.2.6    kelarutan dalam H2 SO4 pekat
·          Ditambahkan 3 ml H2SO4 pekat bila jernih timbul panas atau perubahan warna dan hasilnya positif, dilakukan dalam tabung reaksi besar.

6.2.7   kelarutan dalam H3PO4 pekat
·          ditambahkan asam fosfat pekat, bila jernih(+) didalam tabung reaksi besar.


    berikut video terkait mengenai deteksi unsur :
                    https://www.youtube.com/watch?v=FUo428guKt0&t=5s

    pertanyaan:
   1. kenapa kristsal natrium di keringkan dengan menggunakan kertas saring?

   2. Kenapa senyawa organik yang mengandung klor saat direaksikan dengan perak nitrat membentuk endapan putih perak?

   3. apakah fungsi dari penambahan HNO3 dalam analisa unsur halogen?

3 komentar:

  1. assalamu'alaikum wr.wb
    Nama: Rd.Abdurrahman
    Nim : A1C117015
    saya ingin mencoba menjawab no. 1 menurut saya kristal natrium disaring agar tidak terlarut dalam pelarut.
    semoga dapat membantu...

    BalasHapus
  2. Nama saya Hefty Juwita (A1C117053)
    Saya akan menjawab pertanyaan nomor 2.
    Endapan yang terbentuk merupakan hasil reaksi antara perak nitrat dan klor. Reaksi yang berlangsung termasuk dalam titrasi argentometri. Analisa ini biasanya digunakan untuk menentukan kadar senyawa yang mengandung halogen dan pada akhirnya akan membentuk endapan. Dikarenakan klor termasuk kedalam golongan halogen, sehingga reaksinya dengan perak nitrat akan membentuk endapan putih perak.

    BalasHapus
  3. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Saya Friska Utami (A1C117021), saya akan menjawab pertanyaan no.3. Menurut saya fungsi dari penambahan HNO3 pada analisa unsur halogen adalah sebagai pereaksi yang mempercepat terjadinya suatu reaksi dalam analisa unsur halogen.

    BalasHapus

 Guru Muda