JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1
REAKSI-REAKSI HIDROKARBON
DI
SUSUN OLEH :
NAMA
: MUHAMMAD YAMIN
NIM : A1C117047
KELAS :
REGULER A
DOSEN
PENGAMPU : Dr. Drs. SYAMSURIZAL,
M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PERCOBAAN IV
I.
Judul : Reaksi-reaksi Hidrkarbon
II.
Hari/ Tanggal :
Sabtu -9 –Maret -2019
III.
Tujuan : Adapun tujuan dari
pratikum ini adalah :
1.
Dapat mengetahui perbedaan sifat-sifat kimia hidrokarbon alifatik jenuh
dan tak jenuh dan aromatik
2.
Dapat mengetahui reaksi kimia untuk membedakan ketiga golongann senyawa
hidrokarbon
3.
Dapat menentukan cara dan teknik pengujian ketiga golongan senyawa
hidrokarbon.
IV.
Landasan teori
Hidokarbon merupakan senyawa organic yang tersusun
dari unsur karbon dan hydrogen. Hidrokarbon ini dapat di bagi dalam beberapa
klasifikasi: jika berdasarkan strukturnya adalah: hidrokarbon alifatik dan
hidrokarbon aromatic.
Hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang
memiliki rantai C terbuka dan rantai C ini memungkinkan memiliki cabang.
Berdasarkan ikatannya hidrokarbon alifatik dibagi kedalam tiga bagian yaitu:
1. Alkana merupakan larutan jenuh, yang menggandung
ikatan-ikatan tunggal.
2. Alkena merupakan larutan tak jenuh memiliki ikatan
rangkap.
3. Alkuna merupakan larutan tak jenuh memiliki ikatan
rangkap tiga.
Hidrokarbon aromatic adalah senyawa lingkar dimana
strukturnya berkaitan dengan benzene yang mengandung enam electron phi didalam
satu lingkar yang beratom enam (Tim kimia organic, 2019).
Alkana sering disebut dengan senyawa hidrokarbon
jenuh. Disebut hidrokarbon karena di dalamnya hanya memiliki atom karbon dan
hidrogen. Disebut jenuh karena hanya memiliki ikatan tunggal C-H dan C-C
saja. Alkana memiliki rumus umum CnH2n+2,
dengan n adalah bilangan asli yang menyatakan jumlah atom karbon. Alkana juga
sering disebut sebagai senyawa alifatik dalam bahasa Yunani =aleiphas yang
berarti lemak. Hal ini dikarenakan lemak-lemak hewani mengandung
karbon rantai panjang yang mirip dengan alkana
Alkana memiliki afinitas rendah. Hal ini sesuai
dengan sifat alkana, yaitu memiliki afinitas yang rendah terhadap senyawa lain,
dan relative inert. Meskipun demikian, alkana dapat bereaksi dengan
senyawa lain dalam kondisi yang sesuai. Alkana dapat bereaksi dengan oksigen
selama proses pembakaran, produk yang dihasilkan ialah karbondioksida dan air
serta membebaskan sejumlah energi dalam bentuk panas. Contohnya metana (gas
alam) bereaksi dengan oksigen menurut reaksi (Fessenden
dan Fessenden, 1982):
CH4 +
2O2 CO2 + 2H2O + 890 kJ/mol
Alkena
merupakan senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Seperti
yang kita ketahui bahwa alkana memiliki titik didih yang tinggi dibandingkan
alkena, hal ini disebabkan karna alkena memiliki percabangan sehingga mengalami
penurunan titik didih. Alkena terdapat dalam jumlah berlebih di alam. Etilena,
sebagai contohnya, adalah hormon tanaman yang memacu pematangan buah, dan
α-pinen adalah senyawa terbanyak dalam turpentin. Contoh lainnya adalah
beta karoten, mengandung sebelas ikatan rangkap dua, merupakan pigmen warna
kuning yang mewarnai wortel. Beta karoten merupakan pro vitamin A (Fessenden
dan Fessenden, 1982).
Alkuna adalah senyawa
hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga karbon-karbon. alkuna tidak larut dalamm air dan alkuna lebih reaktif dibanding dengan alkana.
Asetilena merupakan alkuna paling sederhana yang
digunakan secara industrial sebagai bahan awal pembuatan asetaldehida, asam
asetat, dan vinil klorida. Asetilena dibuat dari dekomposisi metana dalam suhu
tinggi (Stefanus, 2005).
Tentu kita tidak asing lagi dengan kegiatan memasak
ataupun berkendaraan motor, perlu diketahui tenyata bahan yang kita gunakan itu
berasal dari bahan kimia. Pemanfaatan senyawa hidrokarbon tersebut dalam kehidupan
sehari-hari dapat melalui melalui reaksi-reaksi pembakaran sempurna maupun
reaksi tidak sempurna. Hasil dari reaksi-reaksi tersebut dapat berupa bakan
bakar seperti gas, bensin dan minyak tanah(syamsurizal, 2019).
Pada penelitian ini metil ester yang
diperoleh dari POME dikembangkan menjadi bahan bakar hidrokarbon cair melalui
reaksi craking katalitik dengan memanfaatkan katalis bifungsional berbasis
zeolit. Hasil craking katalitik
ditentukan sifat fisikanya melalui uji densitas, viskositas, titik tuang dan
titik pengkabutan. Analisis GC-MS digunakan untuk mengetahui apakah komponen
penyusun bensin (gasoline fuel, C5-C12) diperoleh dalam hidrokarbon cair, hasil
craking katalitik metil ester dari POME. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya
untuk mengembangkan sumber energi terbaharukan(Sundaryono, 2009).
V.
Alat dan bahan
5.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam
pratikum ini ialah :
1.
Tabung reaksi
2.
Pipet tetes
3.
Gelas kimia
4.
Penangas
5.
Batu didih
5.2 Bahan
Adapun bahan yang kami gunakan dalam
patikum kali ini ialah :
1.
Brom
2.
Benzena
3. Sikloheksena
4.
H2SO4
5.
Es
6.
HNO3
VI.
Prosedur kerja
6.1 Brom dalam karbon Tetraklorida
2 Tabung Reaksi
- Dimasukkan 1 ml alkane
- Ditambahkan 10-15 tetes brom/CCl4
- Diguncang larutan
- Diletakkan dalam tempat gelap dan satu lagi
disinari matahari atau lampu pijar
- Dibandingkan pengamatan
- Ditiup masing-masing mulut tabung
- Diuji dengan kertas lakmus
Tabung reaksi lain
- Dimasukkan 1 ml sikloheksena (alkena)
- Ditambahkan 10-15 tetes brom/CCl4
- Diguncang larutan
- Diamati dan diuji hasil dengan adanya
pengeluaran hydrogen bromide
Tabung Reaksi lain
- Dimasukkan 1 ml benzena
- Ditambahkan 1 ml brom dalam karbon
tetraklorida
- Diguncang
- Diamati hasil
Hasil
6.2 Brom
2 Tabung Reaksi
- Dimasukkan 1 ml benzena
- Ditambahkan beberapa potong besi
- Ditambahkan 1 ml benzene
- Ditambahkan tiga tetes brom
- Diletakkan kedalam gelas piala yang berisi air panas 50oC
- Diamati warnanya
Hasil
6.3 Larutan kalium permanganate
2 Tabung Reaksi
- Dimasukkan 1 ml kaliumpermanganat (0,5%)
- Ditambahkan 5 tetes alkana ketabung 1
- Ditambahkan 5 tetes sikloheksena ketabung 2
- Digoyangkan tabung 1-2 menit
- Diamati
Tabung Reaksi lain
- Dimasukkan 1 ml benzene kedalamny
- Dimasukkan 2 ml kalium permangnat
- Digoncangkan
- Diamati
Hasil
6.4 Asam sulfat pekat
2 Tabung Reaksi
- Dimasukkan 2 ml asam sulfat pekat
- Ditambahkan 10 tetes alkan pada tabung 1
- Ditambahkan 10 tetes sikloheksena pada
tabung 2
- Digoncangkan tabung
- Dicatat hasilnya
Hasil
6.5 Asam nitrat
Catatan : dikerjakan
dalam lemari asam
Tabung Reaksi besar
- Dimasukkan 4ml asam nitrat pekat
- Ditambahkan 0,5 ml benzene
- Ditambahkan satu butir batu didih
- Dididihkan secara perlahan selama dua
menit (sampai menghaslkan larutan ynag
homogen)
Gelas piala
- Dimasukkan 5-10gr es
- Dituangkan larutan tadi
- Dicatat pengamatan (bau) dan dibandingkan
pengamatan dengan nitrobenzene yang ada di lemari asam
Hasil
6.6 Bahan tak dikenal
Tabung Reaksi
- Dimasukkan senyawa yang tak dikenal
- Diamati karakteristik
- Ditentukan senyawa tersebut
jenuh/takjenuh/aromatic
Hasil
Sebelum melakukan praktikum, marilah kita saksikan video berikut ini:
☛☛☛☛ uji baeyer ☚☚☚☚
Pertanyaan!
1. Apakah yang dimaksud dengan uji baeyer?
2. Bagaimanakah hasil dari campuran minyak goreng yang ditetesi KMnO4 dengan minyak jalatah yang ditetesi KMnO4 ?
3. Dari percobaan tersebut bagaimanakah kita dapat mengetahui bahwa larutan tersebut memiliki reaksi oksidasi?
Saya Febby Marcelina Murni (A1C117037), akan mencoba menjawa pertanyaan nomor 3. Menurut saya reaksi oksidasi terjadi apabila KMnO4 yang memiliki warna ungu tersebut menjadi hilang dari campurannya. Hal ini dapat terjadi karena disebabkan adanya reaksi ion MnO4 dengan senyawa Alkana dan alkuna yang membentuk glikol.
BalasHapusSaya Friska Utami (A1C117021) akan menjawab pertanyaan no.2. Menurut saya, hasil yang terjadi pada campuran tersebut adalah:
BalasHapusUntuk minyak goreng yang ditambahkan 5 tetes KMnO4 mula-mula kuning jernih setelah ditetesi KMnO4 larutan berubah menjadi coklat.
Sedangkan untuk minyak jalatah dengan KMnO4 mula-mula larutan berwarna kuning keruh setelah diteteskan KMnO4 larutan berubah menjadi coklat tua. Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa minyak goreng mengandung asam lemak tak jenuh sedangnkan minyak jelantah mengandung asam lemak yang jenuh.
melisa oktapiani(043) no 1. Uji Baeyer merupakan suatu uji untuk menunjukkan kereaktifan dari senyawa hidrokarbon dengan menggunakan oksidator KMnO4. Dimana KMnO4 ini sebagai katalisnya.
BalasHapus