LAPORAN
KIMIA ORGANIK 1
PERCOBAAN
9
DISUSUN
OLEH:
MUHAMMAD
YAMIN
A1C117047
DOSEN
PENGAMPU
Dr.
Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd.
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
VII.
Data pengamatan
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
|
1.
|
Menggerus sampel asam maleat
(apel hijau)
|
Ekstrak diambil 20ml, warna
larutan coklat
|
2.
|
Dimasukkan ke labu dasar
bulat, ditambahkan HCl
|
Warna larutan cokelat tua
|
3.
|
Sampel direfluks selama 10
menit
|
Warna sampel menghitam dan menggelegak
|
4.
|
Disaring sebanyak 2 kali
penyaringan
|
Warna endapan hitam, warna
filtrat cokelat pekat
|
5.
|
Dijenuhkan dalam batu es
|
Bau filtrat = karamel
Warna coklat
|
VIII.
Pembahasan
Pada
percobaan ini kami bertujuan untuk mengubah senyawa asam maleat menjadi asam
fumarat, dimana hal ini kami lakukan untuk membuktikan sendiri dan agar lebih
memahami mengenai isomer geometri, yang mana isomer geometri ini juga terjadi
pada asam maleat dan asam fumarat dimana
senyawa ini keduanya mempunyai rumus molekul yang sama namun hanya saja rumus
struktur keduanya berbeda dimana pada asam fumarat strukturnya berbentuk trans
sedangkan pada asam maleat struktur molekulnya berbentuk cis. Sehingga kita
perlu memahami prinsip dasar dari isomer geometri yang terjadi reaksi-reaksi
adisi dan Eliminasi (Syamsurizal, 2019).
Pada
percobaan kali ini yaitu tentang pengubahan asam maleat menjadi asam fumarat. Karena
bahan yang digunakan tidak tersedia kami mencoba mencari alternative lain
dimana ternyata asam maleat terkandung didalam apel hijau sehingga kami
menggunakan bahan tersebut dalam praktikum ini. Asam maleat ini mengandung
gugus etilena yang berikatan dengan dua gugus asam karboksilat, asam maleat ini
merupakan isomer cis dari asam butenadionat. Sifat-sifat dari asam maleat
adalah dapat larut di dalam air.
Untuk memperoleh asam maleat
didalam apel maka sampel apel kami ambil ekstraknya dengan cara kami tumbuk
atau digerus sebanyak 2 buah, kemudian disaring. Sebanyak 20 mL ekstrak apel
tersebut dimasukkan ke dalam labu dasar bulat yang sudah berisi batu didih.
Ekstrak apel yang kami dapatkan berwarna coklat seperti Teh. Ditambahkan HCl
sebanyak 15 mL, warna larutan masih tetap sama seperti warna awal. Dirangkai
alat untuk merefluks sampel tersebut. dilakukannya dengan dasar proses refluk
pada asam maleat karena untuk memecah anhirid maleat diperlukan energy yang
besar untuk memutus ikatan C-O sehingga reaksi dilakukan pada suhu yang tinggi
dimana energy ini berasal dari pemnasan refluk.) Di panaskan menggunakan Bunsen tapi seharusnya
dipanaskan dengan mantel pemanas hal ini supaya suhu pemanasan dapat diatur
dimana selama 10 menit, semakin lama
sampel berubah menjadi semakin pekat dan proses refluks berlangsung pada suhu
75°C. Pemanasan pada suhu ini merupakan besar titik didih dari asam maleat maka
pada proses refluk ini tidak boleh melebihi titik didih sampel tersebut karena
jika ia melebihi suhu titik didihnya maka senyawa tersebut akan menguap. Karena
jika suatu senyawa menguap pasti ada unsur yang lepas maka strukturnya akan
berubah maka jika kita lakukan pemanasan diatas suhu ini maka bias diperkirakan
hasil yang kita dapatkan tidak baik. Kemudian
hasil refluks tersebut disaring sebanyak dua kali menggunakan corong
Buchner didapatkan filtratnya yang berwarna coklat pekat, dan endapan nya
berwarna hitam, filtrate yang dihasilkan memiliki bau seperti caramel. Filtrat
tersebut di jenuhkan menggunakan batu es tetapi setelah didiamkan beberapa lama
tidak ada terbentuk Kristal sedikitpun pada labu. Filtrat tersebut masih
benbentuk cairan.
IX.
Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.
Keisomeran merupakan suatu senyawa atau unsur yang memiliki rumus molekulnya
sama satu dengan lain nya namun hanya saja struktur dan konfigurasinya tidak
sama. Berdasarkan kedua perbedaan ini, isomer dibagi menjadi dua yaitu, isomer
struktur dan isomer ruang. Isomer struktur memiliki struktur yang berbeda, sedangkan isomer ruang
memiliki konfigurasi yang berbeda.
2.
Keisomeran dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : isomer rantai, isomer
posisi, dan isomer geometri. Pada percobaan yang telah dilakukan, kami
melakukan uji isomer geometri.
X.
Daftar pustaka
Antony.
2005. Kimia untuk Universitas. Jakrta : Erlangga.
Day,
R.A, dan Underwood. 1987. Analisis Kimia Kualitatif. Erlangga: Jakarta
Fessenden
.1997 . Dasar – dasar kimia organik .
Jakarta : Binarupa Aksara.
http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/20/keisomeran-geometri-transformasi-asam-maleat-menjadi-asam-fumarat/
diakses hari minggu tanggal 21-april-2019.
Tim
Kimia Organik. 2015. Penuntun pratikum kimia
orgaik 1. Jambi : universitas jambi
XI. Lampiran
proses refliks |
penyaringan pertama |
penyaringan kedua |
hasil fitrat |
proses kristalisasi |
XII. Pertanyaan!
1. Apakah fungsi penambahan HCl dalam
percobaan ini?
2. Dalam praktikum kali ini, kenapa dilakukan
proses refluks ?
3. Jelaskan bagaimana proses terbentuknya
asam fumarat?
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no. 2 Dilakukan proses refluks yaitu untuk memecah anhidrat maleat yang diperlukan energi untuk memutus ikatan C-O (sanaq elfira, A1c117071)
BalasHapusSaya monica (077) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1, yaitu Fungsi ditambahkan HCl adalah untuk memberikan suasana pada larutan yaitu suasana asam
BalasHapusSaya Agnes Monika Situmorang (A1C117059), akan menjawab pertanyaan nomor 3. Proses terbentuknya asam fumarat yaitu asam maleat direaksikan dengan HCl berlebih, selanjutnya dilakukan proses refluks. Dengan menggunakan mantel pemanas pada suhu tinggi supaya dapat memutuskan ikatan rangkap pada asam maleat menjadi ikatan tunggal untuk sementara waktu sehingga dengan menjadi ikatan tunggal inilah akan mengalami resonansi secara bebas dan kemudian akan terbentuk asam fumarat
BalasHapus